Sarmiun (memakai blankon), saat ditemui di Bone-bone, Senin (9/11/15). Budayawan komunitas Jawa ini memprediksi Arifin/Junaidi akan terpilih menjadi bupati/wakil bupati Luwu Utara, pada 9 Desember mendatang.
MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Dalam hitungan primbon Jawa, Pilkada Luwu Utara yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2015, bertepatan dengan hari Rabu Pahing. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi komunitas Jawa yang berdomisili di Luwu Utara.
Sarmiun, dalang komunitas Jawa yang menetap di Patoloan Desa Lemahabang Kecamatan Bone-Bone menuturkan, berdasarkan primbonnya, 9 Desember merupakan hari milik kaum pria. “Jatuh pada rabu pahing, 7 ketemu 16 berarti hari Tali Wangke, yang artinya pengikat kekuatan, ini dimaksudkan kepala laki-laki,” kata Sarmiun.
“Kecuali jika hitungan dunia sudah terbalik, maka hitungan ini akan salah. Jikapun ada perempuan yang terpilih, berdasarkan hal ini, kekuasaannya takkan bertahan lama, hanya akan seumur bayam, dan takkan berjalan lancar” tutur dia saat ditemui di Bone-bone, Senin (9/11/15). “Misalnya jika Risma terpilih sebagai walikota Surabaya, maka kita akan lihat bagaimana hitungan primbon ini berjalan.”
Lalu siapakah yang akan terpilih tanggal 9 Desember nanti? Sarmiun dengan tegas menjawab, Arifin/Rahim yang akan menjadi jawara. “100 persen Arjuna yang menang. Tapi perolehan suara Arjuna tak akan terlampau jauh dari Ibu Indah, ini sekali lagi berdasarkan primbon Jawa.”
“Silakan tanya sama komunitas Jawa. Jika dilihat dari sudut pandang agama, hal ini mungkin tak masuk akal, tetapi kami orang Jawa percaya hitungan ini,” tegasnya.
Pria kelahiran14 Agustus 1972 ini juga menjelaskan, Tana Luwu bagi komunitas Jawa adalah daerah yang sakral. Maka tak sembarang orang bisa menjadi pemimpin di bumi Sawerigading ini. “Kami sebagai orang Jawa percaya akan hal itu, orang selain Luwu takkan pernah bisa menjadi batang, kalaupun ada, paling hanya menjadi dahan atau ranting, tak bisa menjadi batang. Ini berdasarkan primbon”
Sarmiun juga menuturkan, dalam kepercayaan Jawa, sapaan Arjuna bagi Arifin Junaidi menurutnya sangat tepat. “Walaupun itu hanya singkatan namanya, tetapi Pak Arifin mewakili sifat-sifat yang dimiliki Arjuna dalam pewayangan.”
“Arjuna merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, ia mewakili filosofi pancasila sila ke-3, yaitu persatuan Indonesia. Arjuna itu juga jujur dan pantang menyerah. “Bagi kami, Pak Arifin sangat pantas menyandang nama Arjuna. Baru kali ini di Tana Luwu ada bupati yang menempatkan semua suku menjadi sejajar.” tandasnya.
