MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Untuk pengembangan komoditi unggulan desa lima desa dampingan, Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) menggelar pelatihan penyusunan perencanaan usaha pengembangan komoditi unggulan di Luwu Utara.
Kelompok usaha tersebut adalah Kelompok Usaha Kopi Tanete Baba di Desa Tanamakelang, Kelompok Tani Tarone Desa Lodang, Kelompok Pengembangan Ekonomi Kakao Seko Mamesa desa Hono, Lembaga Ekonomi Pong Mala’bi di Desa Rinding Allo (Usaha Damar, Ekowisata dan Tenun Rongkong), dan Lembaga Ekonomi Kalotok Siangkaran Desa Kalotok (usaha Madu dan Pembibitan Kakao).
Dwi Yana dari LEI menjelaskan bahwa penting bagi kelembagaan ekonomi yang telah terbentuk di masing‐masing desa untuk menyusun rencana usaha kelompok.
Penyusunan rencana usaha bermanfaat untuk melihat prospek usaha yang baik di masa yang akan datang, juga sebagai kendali jalannya usaha.
Perencanaan bisnis yang disusun, kata Dwi Yana, harus mudah diterapkan sesuai dengan kapasitas kelompok itu sendiri.
“Jadi diharapkan setiap kelompok usaha bisa membuat rencana-rencana yang kreatif dan bisa langsung dilaksanakan oleh anggota kelompok,” kata Dwi saat kegiatan pelatihan di Hotel Remaja Masamba, Rabu (24/1/2018).
Sementara itu, Kabid Pembangunan dan Usaha Ekonomi Desa Luwu Utara, Syawal, menjelaskan setiap desa yang telah di dampingi melalui program LEI selama 17 bulan harus bisa menghasilkan komoditi unggulan.
Karena, kata dia, setiap desa memiliki komoditi yang bisa yang nantinya akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal ini harus berawal dari perencanaan di desa. Mulai dari menejemen, perencanaan, dan pemasaran.
Syawal menambahkan, Pemda Luwu Utara bisa menganggarkan hal ini jika ada produk yang bisa dihasilkan oleh setiap desa.
Hal ini sesuai dengan program “One Produck One Village” dimana setiap desa harus ada satu produk unggulan.
“Harapan saya dalam dan setelah pelatihan anggota kelompok yang telah dilatih bisa mengembangkan komoditi unggulan, Pemda bisa membantu jika produk telah ada,” paparnya.
Reporter: Acep Crissandi | Editor: Rima T