EDITORIAL, LAGALIGOPOS.COM – Incumbent Calon Anggota DPR RI dari partai NaeDem, Luthfi Andi Mutty gagal melenggang ke Senayan. Perolehan suaranya tak mampu membawa mantan bupati Luwu Utara dua periode itu kembali menjadi wakil rakyat.
Sebenarnya, kemunduran karir politik Luthfi Andi Mutty sudah terbaca jauh-jauh hari. Pilihan politiknya berlabuh ke NasDem tahun 2014 lalu memang sempat mengantarnya menjadi anggota DPR pusat.
Pada titik ini, sekilas perjalanan politiknya tampak cemerlang. Bekas staf ahli wakil presiden Boediono itu kemudian menyusun rencana politiknya menjadi orang nomor satu di Sulsel.
Peluang besar muncul saat mantan walikota makassar Ilham Arif Sirajuddin yang menjabat sebagai ketua NasDem Sulsel jadi tersangka korupsi.
Ditinggalkan Ilham, partai NasDem dipegang oleh Mubyl Hamdaling, kemudian diserahkan ke Luthfi Anddi Mutty.
Tak butuh waktu lama, Luthfi merombak dan merampungkan seluruh kepengurusan partai. Struktur kepengurusan baru ini langsung mendapat sorotan tajam dari orang-orang Ilham. Mereka mencium buah tangan politik Ilham membesarkan NasDem Sulsel ingin dihapuskan.
Awalnya isu protes itu timbul tenggelam. Tanpa hitung-hitungan yang matang, Luthfi bergerak cepat. Dengan sigap, ia menyusun ambisi politik memperkenalkan dirinya dipentas perpolitikan Sulsel.
Persiapan suksesi Pilgub Sulsel 2018 yang sudah di depan mata membuatnya terburu-buru. Baliho mulai dipasang, branding mobil yang ditempel stiker “Abdi Rakyat” mulai bertebaran.
Hasilnya, nama mantan bupati Luwu Utara dua periode itu bertengger di atas lima besar sejumlah hasil survei jelang Pilgub Sulsel.
Pada saat yang sama, luka politik yang mengaga lebar tak mampu ia tutupi. Ketidak senangan sejumlah elit Sulsel dan kelompok Ilham Arif Sirajuddin tidak bisa ia pulihkan.
BACA JUGA
Luthfi Andi Mutty Vs Akbar Faizal
Dari sini badai politik di internal partai NasDem Sulsel mulai berkecamuk. Dengan menggunakan tangan Akbar Faizal, dimulailah pertengkaran politik antara Luthfi dan Akbar.
Melalui skenario adu mulut Luthfi vs Akbar di sebuah warung kopi di Jakarta, pertengkaran politik yang disebut-sebut menghabiskan banyak paket data itu dimulai.
Tanpa dukungan infrastruktur politik yang kuat, Luthfi meladeni skenario itu. Luthfi menjadi bulan-bulanan media lokal.
Malangnya, walaupun sempat menjadi tranding topik di Sulsel selama berhari-hari, dalam sandiwara pertengkaran itu, Luthfi dilabeli sebagai aktor antagonis.
Gerah melihat ketegangan dua petinggi NasDem itu, dalam sebuah jamuan makan siang, Surya Paloh turun tangan meredam ketegangan. Luthfi di tarik menjadi ketua DPP menggantikan posisi Akbar Faizal sebagai Ketua Bidang Politik Pemerintahan. Sementara posisi Akbar Faizal menggantikan Sri Sajekti Sudjunadi sebagai Ketua Bidang Media dan Informasi.
Saat itu, pancaroba politik Sang Pioner Luwu Utara ini perlahan-lahan mulai terasa. Posisinya tak bisa ia pertahankan. Luthfi digantikan Sri Sajekti Sudjunadi sebagai Korwil dan Pelaksana Tugas (PLT) ketua NasDem Sulsel.
BACA JUGA
Sri Sajekti Sudjunadi Ganti Luthfi Sebagai Ketua Nasdem Susel
Tak lama setelah itu, Rusdi Masse loncat dari Golkar ke NasDem. Ia akhirnya ditunjuk sebagai ketua definitif partai NasDem Sulsel.
Siasat politik Rusdi Masse dimulai
Selama memimpin Nasdem Sulsel, Rusdi Masse dirundung dua kekalahan politik yang pahit. Ia gagal memenangkan Nurdin Halid sebagai Gubernur Sulsel, ia juga tersungkur dikandang sendiri, gagal memenangkan istrinya sebagai Bupati Sidrap setelahnya.
Ditunjang popularitas dan modal politik yang besar. Rusdi Masse mempersiapkan diri sebaik-baiknya menyongsong Pileg 2019. Ia maju mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI.
Mantan Bupati Sidrap dua periode itu menyusun formasi Caleg Dapil Sulsel III dengan merekrut nama-nama yang populer di dearah, mulai dari Istri Bupati dan Wakil Bupati.
Luwu Raya yang merupakan lumbung suara terbesar di Dapil Sulsel III, Rusdi Masse memasang Istri Bupati Luwu Basmin Mattayang, Istri Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bahri Syam, dan istri Wakil Bupati Toraja Utara.
Tak hanya itu, Rusdi Masse jauh-jauh hari telah membuat tabungan politik di Wali Kota Palopo Judas Amir.
Terbukti, siasat politik Rusdi Masse mengacak-acak Luwu Raya berhasil. Ia mendapatkan suara signifikan di Kota Palopo.
Di Luwu Timur, suara partai NasDem di dominasi oleh Ani Nurbani.
Di Internal Partai NasDem, perolehan suara Luthfi hanya berada pada posisi ke empat, selisih tak banyak dari Ani Nurbani yang berada di urutan ketiga. Sebagai peraih suara terbanyak di Dapil Sulsel III, NasDem berhak mengamankan 2 kursi, yang diisi oleh Rusdi Masse dan Eva Stevany Rataba (Istri Wakil Bupati Toraja Utara). (En)