JAKARTA, LAGALIGOPOS.COM – Pertengkaran warung kopi antara Luthfi Andi Mutty dengan Akbar Faisal beberapa hari ini menjadi topik hangat di Sulsel. Dua politisi Nasdem itu ramai diperbincangkan lantaran Luthfi sebagai ketua PLT Nasdem Sulsel melontarkan kata-kata keras khas Sulsel yang membuat Akbar Faisal tersinggung. Keduanyapun saling berbalas “pantun”.
Menurut sejumlah saksi mata, Kejadian tersebut hanya berlangsung dua menit. Namun setelah itu, bermunculan berita di media-media Sulsel bahwa Luthfi akan di Copot dari partai. Ia diberi waktu tiga bulan kedepan untuk mencari sendiri pengganti dirinya. Bahkan, bermunculan berita yang langsung menyebutkan beberapa figur pengganti mantan bupati Luwu Utara dua priode itu.
Pencopotan tersebut bukan karena pertengkaran warung kopi, tetapi karena terkait aturan internal Partai Nasdem, yakni Anggota DPR RI tidak dapat lagi menjabat sebagai ketua dan sekretaris DPW/DPD.
Apa sebenarnya latar belakang yang membuat Luthfi melontarkan kata-kata keras kepada Koleganya tersebut? Berikut keterangan Lutfi yang diperoleh Lagaligopos melalui WhatsApp, Jumat (04/3/16):
Kenapa dia begitu membenci sy padahal sy ada di nsdem krn dia. Berikut ini WA yg sy kirim ke Akbar Faisal sekitar 4 bulan lalu.
Bung Akbar Faisal. Sy berterima kasih krn anda maka sy ada di nasdem.
Sy ikuti semua komentar anda ttg nsdem sulsel. Terkait dg itu perlu anda tau: 1. Sy ditunjuk olh ketum sbg ketua di sulsel bukan krn kemauan sy tp krn perintah partai. 2. Bukan karakter sy meraih tujuan dg menghalalkan segala cara. 3. Satu hal yg selalu sy jaga selama ini adalah karakter dan integritas. Mungkin pula yg mengantar saya hingga bisa dipercaya menjadi staf khusus wapres.4. 1 bulan stlah SK Plt. Sy dittd tngan ketum barulah sy melaksanakan SK tsb. SK di ttd tgl 31/3, baru sy tindaklanjuti tgl 29/4. Krn sy mau tau dl alasan pencopotan Pak Mubyl. Selama alasan itu tdk sy ketahui mk sy tdk akan melaksanakan tugas itu. Knp? Krn sy tdk mau ada fitnah bhw itu krn intrik sy utk jd ketua. Stlah Pak Enggar menjelaskan bhw ini keputusan ketum krn “kasus” pak Mubyl yg dipailitkan, partai hrs diselamatkan. Sbg org yg awam soal bisnis, jujur sy katakan sy tdk paham apa hubungan antara status seseorg yg pailit dg kedudukanya sbg pimpinan partai. 5. Setlh mendapt info itu, sy usulkan ke Pak Enggar agar sebaiknya pak Akbar Faisal sj yg jd Plt krn dia yg lebih paham kondisi partai di sulsel. Tp pak Enggar bilang ini keputusan ketum. Sy kemudian menemui Sekjen di ruang rapt fraksi ketika kebetulan ada acr fraksi, dan kembali mengusulkan anda utk jd Plt. Jwban sekjen sama, itu perintah ketum. Kembali sy coba menemui ketua fraksi. jwbannya jg sma. Ini perintah partai. Tdk ada pilihan kk Luthfi hrs melaksanakan, kata ketua fraksi. 6. Untuk menjaga kredibilitas Pak Mubyl, ketika wartawan tanya kanapa pak Mubyl dicopot, sy jawab bukan dicopot tp krn Pak Mubyl. Wartawan tanya lg, knp dia mundur? Jwb sy krn dia mau fokus urus bisnisnya. Sy tdk katakan krn dia dinyatakan pailit. 7. Jd kalo anda tdk heppy dg penunjukan sy, mk pertanyaannya adalah kembalikan ke diri anda. knp bukan anda yg ditun juk ketum yg nota bene di mata sy org yg sangt berjasa membesarkan partai? Jwbnya hanya anda yg tau.8.ketika wartawan menanyakan lagi, kenapa buka Akbar Faisal yg jd Plt? Dg penuh rasa hormat sy jawab, krn tenaga dan pikirannya sngat dibutuhkan di DPP. 9. Pertanyaan selanjutnya, anda sbg korwil di Sulbar, tp knp bukan anda yg ditugaskan membenahi DPW Sulbar? Kenp hrs saya dan Ibu Janet? Jawabnya sama, hanya anda yg tau.
Perlu jg teman2 tahu, bhw ketika sy ditunjuk jd Plt. Ketua, berbagai upaya tlh dilakukan olh klp Ancu utk menolak saya. Terakhir mereka menyebar isu bhw sy merekrut banyak org Luwu masuk ke DPW. Padahal cuma pak Basmin.
Reporter: Rima Tumbo
Editor: Rima Tumbo