METRO

Luwu Utara Kapan Damai?

Masamba, Lagaligopos.com – Indonesia merupakan sebuah bangsa yang kaya akan sumber daya alam serta keanekaragaman budaya adat istiadat, agama dan suku yang pada dasarnya berbeda-beda tetapi tetap satu dalam sebuah ikatan bineka Tunggal Ika.

Letak geografis wilayah Indonesia yang dimana terdiri dari beribu- beribu suku serta anak suku yang sangat berpotensi terjadinya sebuah konflik Komunal, seperti contoh kasus Konflik antar Suku di Sumatra bahkan konflik agama di Poso akan tetapi dengan kesadaran yang tinggi serta niat yang besar sehingga mampu terselesaikan dengan cepat dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat serta pemerintah yang saling bersinergi satu sama lain demi terciptanya sebuah Kedamaian.

Di Sulawesi Selatan yang terdiri dari beberapa Suku antara lain suku Makassar, suku Bugis, suku Toraja, suku Mandar dan bahkan ada ratusan anak suku yang terdapat di dalamnya.

Tana Luwu yang dikenal dengan masyarakat yang ramah dan bahkan sebuah daerah yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Tana Luwu yang dulunya sebuah Suku Bangsa yang Luas wilayahnya hampir seluruh Sulawesi, yang dimana rakyat Tana Luwu sangat menjunjung tinggi nilai nilai kekeluargaan seperti semboyan yang biasa kita dengarkan Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi yang membutikan bahwa nuansa kekeluargaan itu sangat kental sehingga konflik sesama Wija To Luwu itu hampir tidak pernah ada akan tetapi di zaman yang modern ini justru kondisi itu sangat terbalik, bahkan sangat miris mendengarnya, konflik komunal yang mewabah hampir di seluruh Wilayah Kab. Luwu Utara Seolah olah tak akan pernah berujung dan bahkan Korban Nyawa sudah banyak berjatuhan yang tak mampu di bendung.

Pihak kepolisian yang harusnya memberikan rasa aman kepada kita kini tak mampu lagi kita peracaya, lantas kemana kita akan meminta pertolongan agar diberikan rasa aman. Begitu pula yang terjadi para pejabat kita di Luwu Utara yang telah diamanatkan untuk memberikan kesejahteraan serta keamanan kepada rakyat namun akhirnya malah menghianati Rakyatnya Sendiri, kini Rakyat Luwu Utara sudah muak dan jenuh medengar Suara letusan senajata dimana mana serta korban Nyawapun sudah tak mampu kita hitung.

Luwu utara seperti Neraka Bagi Rakyatnya sendiri, Nyawapun tak ada harganya. Kini saatnya untuk untuk bangkit serta menuntut keadilan atas hak-hak kita untuk Rasa Aman, bahwa Mozi Tak Percaya Dengan Kepolisian dan Pejabat Luwu Utara. Olehnya itu kami mengajak kepada seluruh Elemen masyarakat untuk bersama-sama menuntut keadilan atas hak Rasa Aman serta meneriakkan Anti Kekerasan, maka atas itu kami dari BARISAN PEMUDA DAN MAHASISWA LUTRA menyatakan sikap :

1. Mendesak KAPOLRES LUTRA untuk Segera mundur dari jabatannya karena jelas tidak mampu memberikan RASA AMAN

2. Mendesak Bupati LUTRA untuk mengambil sikap Serius dalam penangan Konflik yang tak berunjung Usai

3. Mendesak Kepada seluruh Elemen Pemerintah terkait untuk tidak buta dan tuli dalam memaksimalkan penyelesaiaan Konflik. 

4. Mendesak Kepolisian Lutra untuk tegas dan lebih intensif dalam penangan Konfik.

 

Pers Release dari Barisan Pemuda dan Mahasiswa Luwu Utara
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top