BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Situs bersejarah, peninggalan zaman Kedatuan Luwu di Desa Buntu Kamandre, Kecamatan Kamandre, Kabupaten Luwu, dirusak sejumlah pecinta batu akik. Irwan Idris, warga Kamandre, menyebutkan, sebagian warga yang pernah mengambil batu di lokasi tersebut, sudah mengembalikan bongkahan yang pernah diambil.
Sebagian menuturkan, setelah mengambil bongkahan batu, mereka kerap mendapat kejadian mistis. “Ada yang sudah mengembalikan, katanya sering mendapat teror dan kejadian mistis,” kata Irwan, Kamis, (2/4 2015).
Benda-benda peninggalan zaman Kedatuan Luwu, seperti tempat duduk datu, tempat tidur, sumur yang terbuat dari batu kondisinya memprihatinkan. Benda-benda tersebut sudah banyak yang pecah. Bongkahannya diambil dan dijadikan cincin.
Situs bersejarah yang ada di Buntu Kamandre yang telah rusak di antaranya, kursi, tempat tidur, dan sumur. Benda-benda bersejarah yang pernah digunakan datu Luwu ini kondisinya memprihatinkan.
Yamin Annas, warga Kecamatan Kamandre, mengatakan benda-benda bersejarah ini semuanya dalam bentuk batu dan berada di satu bukit di Desa Buntu Kamandre. “Karena adanya kejadian itu, kami minta supaya segera dibuatkan pagar agar tidak bisa diakses sembarangan,” kata Yamin.
Kepala Kepolisian Resor Luwu, Ajun Komisaris Besar, Alan Gerrit Abast, mengatakan, sah-sah saja warga mencari batu akik. Tapi jangan sampai merusak, apalagi benda-benda bersejarah, seperti peninggalan Kedatuan Luwu.
“Kan disayangkan kalau sampai merusak, apalagi benda bersejarah. Ya langkah antisipasi supaya tidak meluas, instansi terkait harus segera bertindak, jika dibutuhkan pengamanan, kami akan bantu,” kata Alan, Kamis.
Reporter: Haswadi Sumber: Tempo.com
