PALOPO, LAGALIGOPOS.COM – Pejabat bagian Politik dan Ekonomi Embassy of the United States of America Jett Thomason dan Staff Charly Raya berkunjung ke kantor Wallacea Palopo dalam rangka mendiskusikan peluang kerjasama program, Rabu (18/11/2015).
Jett Thomason yang menjabat sebagai konsulat menjelaskan peluang kerjasama program dengan NGO termasuk Wallacea dapat mempererat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dalam diskusi yang berlangsung selama satu jam, Charly Raya menjelaskan tentang beberapa isu utama, yaitu pendidikan, politik, lingkungan, hak asasi manusia, dan investasi. Menurutnya, konsulat Amerika yang berkedudukan di Surabaya membutuhkan beberapa laporan tentang perekonomian, politik termasuk laporan tentang buruh anak. Ia juga menambahkan sudah lama tak ada Konjen dari AS yang terlibat di Indonesia, sehingga berbagai macam informasi terkait kerja NGO selama ini juga sangat di butuhkan.
“Jadi kami ingin tahu kerja anda kalau ada isu-isu dari anda semua tentang politik, perubahan iklim dll. Dan bagaimana hubungan dengan kelompok LSM seperti anda semua dengan pemerintah” kata Jett singkat.
Direktur Perkumpulan Walacea Palopo Basri Andang menjelaskan selama ini Wallacea fokus kepada advokasi lingkungan, penguatan komunitas dan pemetaan hak masyarakat. Selain itu pihak yang bersinergi perlu memahami perubahan perubahan lingkungan yang selama ini terjadi tidak diikuti oleh perubahan mindset di pemerintah, hal inilah yang mendorong kami membentuk lembaga untuk tujuan penguatan di masyarakat dan pemerintah.
Lanjut Basri, secara ekonomi Wallacea lebih pada penguatan ekonomi kecil di tingkat rumah tangga dan mengembangkan pertanian alami, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengembangkan produk pertanian yang alami.
“Selama ini kami fokus pada penguatan komunitas, pemetaan hak komunitas dan memperjuangkan ditingkat kebijakan pemerintah, dibidang pertanian kami fokus pada pertanian alami,” kata Basri.
Senada dengan Basri, Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea Palopo Afrianto Nurdin menjelaskan bahwa Wallacea tidak terlibat dalam proses politik praktis tapi lebih kepada politik kebijakan, misalnya kebijakan tata ruang. Menyusun detail tata ruang dan menjadi rencana kebijakan dan penganggaran.
“Seperti yang telah kami lakukan pada komunitas Battang barat, kita sudah mengajukan kepada pemerintah untuk mendapat pengakuan sebagai masyarakat adat, jadi kami tetap mendorong ke pemerintah untuk pengakuan dan berkordinasi dengan beberapa NGO Nasional.”
Diakhir diskusi dan shering, Jett Thomason mengharapkan kerjasama yang baik antara Konsulat Amerika Serikat dengan Perkumpulan Wallacea untuk mendampingi beberapa isu prioritas yang kedepannya akan dikawal bersama.
Reporter: Acep Crisandy
Editor: Rima Tumbo
