Palopo, Lagaligopos.com – Pasca terjadinya konflik yang mengakibatkan terbakarnya satu rumah dan lima korban terkena anak panah dan peluru senjata rakitan, pemerintah Kota Palopo beserta unsur muspida hari ini, Selasa (11/03/14) turun langsung berdialog bersama tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda lorong Uri’ untuk membicarakan langkah penyelesaian konflik yang telah berlangsung sejak lama itu.
Pertemuan yang dimulai pukul 10.30 Wita di Aula SMP Nusantara tersebut dihadiri, Wakil Walikota Palopo Akhmad Syarifuddin, Kapolres Palopo AKBP. Muh. Guntur, Dandim 1403 Letkol. Inf. Aco Lamama, Ketua DPRD Palopo Drs. Tasik, Camat Telluwanua Herman Rahim, Lurah Mancani Zulhar Hamsin, anggota DPRD Frans Malimongan, Taming Somba. Tomokaka Rongkong Bata Manurun, Pangulu Kada Tombang, serta ratusan warga Uri’.
Dalam pertemuan tersebut beberapa warga lorong Uri’ menyampaikan keluhan mereka terhadap berbagai keanehan dalam penanganan konflik itu.
“Kami merasa terkesan ada pembiaran dan keberpihakan aparat kepolisian, kenapa pada saat pemuda Batu masuk meyerang kami, malah kami yang dihalau oleh aparat kepolisian dengan menembakkan gas air mata, bukannya menghalau pemuda Batu yang menyerang dan membakar rumah warga serta melukai warga?, dan pak. Wakil Walikota, kok ada salah satu oknum PNS yang memimpin penyerangan,” ungkap salah seorang warga Uri dipertemuan itu.
Menanggapi hal tersebut Kapolres Palopo mengatakan pihak tidak pernah berpihak dalam menangani konflik yang selama ini terjadi dan berjanji akan menindak tegas jika ada oknum anggotanya yang terlibat dan terbukti membantu pemuda Batu. “Semua yang terlibat akan ditindak tegas tidak pandang bulu,” tegasnya.
Penyampaian tegas dan solusi konflik juga dilontarkan oleh To Mokaka Rongkong Bata Manurun pada pertemuan itu.
“Untuk penyelasaian konflik ini, ada dua langkah yang harus ditempuh, Pertama dengan jalur hukum. Semua pelaku dan provokator yang masuk membakar dan menyerang ke dalam dusun Uri’ harus ditangkap. Kedua, rehabilitasi rumah yang dibakar dan korban yang sementara ini dirawat dirumah sakit, dan jika proses itu telah dilaksanakan baru kita masuk membicarakan tentang perdamaian, selanjutnya konflik yang terjadi dikelurahan mancani ini bukan konflik antar etnis tapi konflik dua kelompok pemuda,” tegas ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) itu.
Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin pada pertemuan itu mengatakan bahwa pemerintah Kota Palopo akan segera menindaklanjuti dan membahas dengan Walikota terkait rumah yang dibakar dan korban yang dirawat dirumah sakit, dan akan menindaki salah satu oknum PNS yang diduga terlibat dalam penyerangan di dusun Uri’.
Setelah pertemuan dengan warga Uri’ siang tadi, pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan sore ini dengan warga batu.
Reporter: ABR
Editor: MA