LAGALIGOPOS.COM – Sebuah monumen berdiri kokoh di jantung Kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Monumen itu diberi nama Monumen Masamba Affair.
Terlihat pada monumen itu, patung laki-laki bertubuh kekar sambil memegang senjata. Tapi, tahukah kamu cerita dibalik itu, ada nama perempuan hebat, Salawati Daud.
BACA JUGA
Salawati Daud, Perempuan Indonesia Pertama Menjabat Walikota Makassar
Saat itu, militer belanda hendak meduduki Masamba, Salawati Daud yang memperoleh mandat menggalang pemuda Sulawesi Selatan untuk memberontak melawan Belanda berangkat ke Masamba.
Salawati Daud adalah seorang aktivis pergerakan pemuda. Pada masa itu, ia giat mengampanyekan penolakan terhadap kehadiran kolonialis Belanda di Sulawesi.
Dalam gerakan ini, Salawati berkeliling Sulsel untuk memassalkan gerakan ini. Salah satunya di Masamba.
Menempuh perjalanan darat 450 Km, Salawati Daud bergabung dengan puluhan pemuda Masamba yang bangkit melawan agresi Belanda.
Bermodalkan senjata rampasan, perangpun berkecamuk. Perlawanan pemuda Masamba berlanjut ke penjara Belanda dan melepas sejumlah tahanan politik dari Tentara Kawanan Rakyat Luwu.
Usai melepas tahanan politik, salah satunya, Andi Attas mereka lalu bergerilya melanjutkan perjuangan dengan membagi dua pasukan. Satu dipimpim Kasim Kasmad dan satu dipimpin Andi Attas.
Ketika tengah bergerilya, perang dengan Belanda pecah di Rompu (Desa di Kecamatan Masamba). Salah satu pemuda bernama Lesangi tewas tertembak dalam pertempuran tersebut.
Untuk mengenang jasa Lesangi, dirinya diabadikan dalam sebuah patung yang menjadi icon di jantung Kota Masamba.
Monumen itu dibangun pemerintah untuk mengenang peristiwa penyerangan terhadap militer Belanda di Masamba pada tanggal 29 Oktober 1949. (**)