LAGALIGOPOS.COM – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ketua umum baru Golkar yang terpilih nanti bisa merubah rekomendasi calon kepala daerah pada Pilkada 2018 mendatang.
Dikutip dari Nusantaranews.co, Akbar Tanjung menilai, semua itu tergantung keputusan pemimpin baru nanti.
“Pemimpin yang baru bisa saja mengevaluasi kembali putusan-putusan DPP yang lain dan kemudian setelah dilakukan evaluasi menetapkan kebijakan baru. Kebijakan baru itu bisa sama dan juga bisa beda. Itu kan kewenangan dari pada ketua umum baru,” kata Akbar, Jumat (8/12/2017).
Selain itu, Akbar juga berpesan bahwa Golkar harus bergerak cepat untuk mengoptimalkan sempitnya waktu dalam penyelesaian permasalahan internal yang dihadapi saat ini.
“Ya memang kita harus betul-betul memanfaatkan mengoptimalkan waktu yang masih ada untuk bisa mencapai titik dimana kita punya kepentingan terhadap partai ini,” ungkapnya
Ia menjelaskan saat ini Partai Golkar harus sudah mulai persiapan untuk mengahadapi Pilkada serentak 2018.
“Titik pertama adalah Pilkada dengan harapan kita bisa meraih dukungan melebihi hasil suara pilkada yang kita capai pada periode sebelumnya,” paparnya.
Selain itu, menurutnya, Partai Golkar juga harus persiapan menghadapi Pileg atau Pilpres 2019.
“Titik yang kedua yaitu Pileg dengan harapan dan tekad melebihi suara dan dukungan suara melebihi dukungan suara yang kita capai pada pemilihan yang lalu,” ujar Akbar.
“Pada pemilihan lalu, Partai Golkar meraih 91 kursi, sementara partai gerindra 18 kursi. Kemudian pilihan yang akan datang naik jumlah kursi sekaligus juga minimal 2 besar itu yang jarus kita jadikan patokan,” katanya.
Tak lupa, Akbar berpesan agar potensi partai yang dimiliki bisa dikerahkan bersama-sama dengan partai pendukung lain yang memberikan dukungan kepada pak Jokowi untuk memenangkan beliau kembali dalam Pilpres 2019.
