Palopo, Lagaligopos.com – Pemuda-pemuda adat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengorganisasikan masyarakat di komunitas adatnya masing-masing.
Hal itu dikatakan akademisi Universitas Andi Djemma Palopo, Abdul Rahman Nur, SH MH, pada training community organizing bertemakan “Bergerak mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat Adat yang berdaulat bermartabat Dan mandiri” yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Tana Luwu.
Pria yang juga merupakan salah satu pengurus daerah AMAN Tana Luwu tersebut juga mengungkapkan, pemuda adat juga harus mampu memfasilitasi dan mengatasi konflik-konflik yang terjadi dilingkungannya.
“Kemudian juga, bagaimana mereka bisa membangun kemandirian komunitas sehingga tidak terjadi ketergantungan pihak diluar komunitasnya,” jelasnya.
“Jika mereka sudah mampu melakukan salah satu tersebut, saya kira itu sudah luar biasa,” tandasnya.
Kegiatan tersebut sendiri dilaksanakan di Villa latuppa, dari tanggal 18 sampai dengan 20 Maret 2014. Menurut Bata Manurun, Ketua AMAN Tana Luwu, pelatihan ini dihadiri berbagai pemuda dan perempuan adat dari berbagai komunitas adat se Tana Luwu. Diantaranya, Kata Bata Manurun, berasal dari Komunitas Ba’tan, Mungkajang, Latuppa, Dongi, Peta, Tede Bastem, Bone Lemo, Walenrang, Rongkong, Rampi, dan Seko.
“Masing-masing diwakili satu sampai tiga perwakilan,” pungkasnya.
Reporter: FZ
Editor: MA