BERITA PILIHAN

ICW Laporkan Skandal Pemalsuan Data K2 Ke Mabes Polri

Jakarta, Lagaligopos.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan ribuan nama honorer Kategori Dua (K2) siluman. Dari temuan itu ICW menduga proses rekrutmen CPNS 2013 jalur K2 sarat dengan skandal korupsi. (Baca: ICW Desak Polri Tangkap Pejabat Daerah Yang Memalsukan Data Honorer K2)

Bagaimana caranya nama siluman ini muncul begitu saja? ICW menyatakan temuan itu didapat setelah membandingkan daftar nama dalam dokumen database honorer tahun 2005, 2010, 2012, dan 2013 menggunakan informasi TMT (Terhitung Mulai Tugas) untuk membandingkannya. (Baca: Tanggal SK/TMT Honorer K2 Luwu Semuanya Sama) 

“Nama honorer siluman terdapat dalam database 2013, namun tidak terdapat dalam database 2005 atau tahun lainnya. Nama siluman ini muncul pada database honorer K2 yang ditandatangi Sekda masing-masing kabupaten kota tahun 2013 yang kemudian diserahkan ke BKN,” kata peneliti ICW, Febri Hendri di Mabes Polri, Selasa (18/3/14).

Atas munculnya ribuan nama honorer siluman ini, ICW sudah melapor ke Ditipidum Mabes Polri. Febri dan kawan-kawan menyerahkan daftar namanya beserta nama pejabat PNS yang diduga terlibat. (Baca: DPRD Luwu Cium Mafia K2 Libatkan BKD dan Bawasda)

“Kami menilai bahwa pejabat dan PNS Pemda tidak hanya sekedar melakukan pidana pemalsuan dokumen, tapi juga ada indikasi suap di balik lolosnya honorer K2 ini. Temuan awal koalisi di 6 kabupaten di 5 provinsi terdapat ribuan honorer K2 yang lolos CPNS dengan memberikan uang Rp 80 juta-Rp 120 juta,” ungkapnya. (Baca: Calo K2 Di Luwu Pasang Tarif Hingga 60 Juta)

Untuk diketahui, saat ini banyak Honorer K2 dari berbagai daerah datang ke Jakarta menemui Kemenpan-RB, BKN, Mabes Polri, Kemendagri, dan Komisi III DPRI untuk mengadukan dugaan permaianan kotor para pejabat daerah dalam memalsukan dan meluluskan K2 siluman. (Baca: Honorer K2 Luwu Utara Adukan Nasib Ke Jakarta)

 

Reporter: RPB

Editor: MA

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top