BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Anggota DPRD Luwu dari Fraksi PDIP, Ridwan Bakokang mempertanyakan komitmen pemerintah Kabupaten Luwu terhadap nasib para petani.
Pasalnya, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Luwu 2020, alokasi anggaran untuk bidang pertanian terlalu sedikit.
Hal ini terungkap dalam Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian pandangan dari setiap fraksi terhadap Rancangan APBD Tahun Anggaran 2020 yang di digelar di Ruang Paripurna DPRD Luwu, Rabu (20/11/2019).
Ridwan menilai, strategi anggaran yang ada tidak nyambung dengan kondisi ekonomi di Kabupaten Luwu.
Ridwan Bakokang memberikan contoh bahwa distribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Luwu didominasi oleh sektor pertanian sebesar 53,83% dan tenaga kerja juga didominasi sektor pertanian.
“Namun kenapa sektor ini justru mendapat porsi anggaran yang sedikit, hanya kurang lebih 5 Milyar Rupiah,” kata Ridwan.
“Kita mempertanyakan keberpihakan pemerintah daerah Luwu terhadap sektor pertanian, faktanya pertumbuhan ekonomi di Luwu digerakkan oleh sektor ini,” terang Ridwan.
Ridwan menambahkan, keberpihakan terhadap sektor pertanian tersebut patut dipertanyakan sebab jika melihat anggaran pada sektor lain jumlahnya lebih besar.
“Kalau kita bandingkan justru anggaran untuk penanggulangan penduduk dan KB lebih banyak ketimbang belanja di sektor pertanian. 6 Milyar untuk Penanggulangan Penduduk dan hanya 5 Milyar untuk sektor pertanian itu tentu menguji niat keberpihakan Pemerintah Daerah terhadap pertanian di Luwu,” ujarnya.
Tak hanya itu, politisi PDIP ini juga menyoroti lemahnya upaya pemerintah Kabupaten Luwu menahan laju kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Ridwan berharap pemerintah Kabupaten Luwu mengambil langkah-langkah strategis merehabilitasi lingkungan agar bisa mengurangi ancaman bencana alam di masa depan. (En)
