Masamba, Lagaligopos.com – Independiensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Luwu Utara di pertanyakan pada Pemilihan Umum (PEMILU) yang akan berlangsung 9 April mendatang. Hal ini di karenakan adanya dugaan Interpensi Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi terhadap oknum pegawai negeri sipil untuk memberikan hak pilihnya kepada salah seorang Caleg.
Dugaan interpensi itu di akui salah seorang Kepala Sekolah di Luwu Utara yang tak mau disebutkan namanya. Menurutnya memang ada upaya untuk mengarahkan pilihan mereka kepada salah seorang Caleg pada Pemilu 9 April mendatang.
“Kami memang diminta untuk memberi dukungan kepada salah seorang Caleg, namun itu sifatnya permintaan, jadi kami selaku bawahan tentunya akan mempertimbangkan permintaan itu dengan memberi dukungan sesuai dengan kemampuan kami,” ungkapnya kepada Lagaligopos, Rabu (02/04/14).
Dirinya juga mengaku sebagai bentuk dukungan terhadap caleg itu, dia akan mengerahkan segala kemampuannya bahkan dia telah meminta khusus kepada anaknya yang sedang kuliah di makassar agar kembali pada tanggal 9 April mendatang untuk menyalurkan hak suaranya dan memelih caleg yang telah di instruksikan.
“Sebagai bentuk komitmen kami, saya telah meminta kepada anak saya yang sedang kuliah di Makassar untuk kembali dan memilih caleg yang di minta,” akunya.
Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah Pejabat di Pemkab Lutra dan Oknum Kepala Desa di Periksa Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) karena di duga tidak netral dengan menghadiri Peresmian Posko pemenangan Caleg DPRD Provinsi Sulawesi-Selatan M. Rizha Arifin Junaidi. (Baca: Hadiri Peresmian Posko Caleg, Sejumla PNS Lutra di Periksa Panwaslu).
Dari informasi yang di himpun Lagaligopos, baru-baru ini sejumlah guru di kumpulkan di UPTD Kecamatan masing-masing, sedangkan Pada bulan januari lalu Bupati bersama sebagian besar Kepala Desa di Lutra melakukan kunjungan Ke Pulau Bali.
Reporter: RPB
Editor: AS
