Palopo, Lagaligopos.com – Terkait pemilihan Presiden Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Kota Palopo menggelar sosialisasi bersama Pemkot Palopo dan Para Muballigh Se Kota Palopo yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae, Rumah Jabatan Walikota Palopo, Sabtu (28/06/14).
Walikota Palopo Judas Amir mengingatkan kepada para muballigh untuk tidak membawakan materi ceramah berbau politik ke setiap masjid saat mereka mengisi ceramah pada momen bulan suci Ramadan. Hal ini ditekankan Walikota Palopo, disebabkan hal tersebut akan berdampak pada persepsi masyarakat nantinya.
“Meski tidak secara keseluruhan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat, namun pada momen-momen tertentu para muballigh diyakini menjadi figur yang sangat berpengaruh terhadap opini masyarakat. Utamanya pada momen bulan suci Ramadan. Apalagi momen awal bulan puasa bertepatan dengan agenda pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014.” Jelas Walikota Palopo.
Dijelaskan, setiap orang termasuk para muballigh tentu telah memiliki pilihan capres sendiri, namun mereka pun tentu telah faham kalau masjid bukanlah sarana untuk berpolitik. ” Karena itu, masjid hendaknya secara utuh digunakan untuk meningkatkan kualitas iman dan pemahaman akan Islam. Jangan jadi juru kampanye di masjid,” tegas Judas.
Hal yang sama diungkapkan Ketua KPU Kota Palopo Haedar Jidar. Menurutnya, pemanfaatan masa masa di bulan suci ramadhan ini, bisa saja dilakukan oleh pihak pihak tertentu, namun untuk para muballigh diharapkan jangan sampai mengucapkan nama salah satu calon presiden pada saat membawakan ceramah ramadhan.
Penekananan yang dilakukan KPU sebagai penyelenggara pilpres, bukan tanpa alasan, namun ini bentuk komitmen KPU untuk mengamnkan jalannya pemilihan Presiden kedepan. Selain karena adanya Undang Undang yang mengatur, penekanan ini untuk menjaga jangan sampai sarana ibadah digunakan untuk mengkampanyekan salah satu figur presiden.
“Tanpa menyebut nama salah satu calon presiden tentunya tidak akan mengurangi bobot materi ceramah yang akan dibawakan Oleh para Mubaligh, Karena setau saya pemahaman dalam Islam masih sangat luas dan banyak materi yang lebih baik disampaikan pada momen bulan suci Ramadan.” Imbuhnya.
Reporter: EGHY Editor: AS
