MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Polres Luwu Utara bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melakukan mediasi perdamaian antara warga Desa Karondang, Desa Munte dan Desa Rampoang Kecamatan Bone-Bone yang selama ini kerap terlibat pertikaian antar warga ketiga desa.
Pada pertemuan yang dihadiri Kapolres Lutra, AKBP Muhammad Endro tersebut dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Lutra, Aris Mustamin mengatakan bahwa, Upaya seperti ini sudah sering dilakukan namun sering mengalami jalan buntu. sehingga harapannya pertemuan ini betul-betul melahirkan perencanaan perdamaian yang sesungguhnya di setiap desa yang berkonflik.
“Pertemuan seperti ini sudah sering kita lakukan namun pada saat dilaksanakan perdamaian itu, ternyata tidak berhasil, toh masih juga berkonflik. Sehingga kita berharap nantinya pada saat akan melakukan kembali perdamaian betul-betul muncul atas kesadaran kita semua, bukan hanya pemerintahnya akan tetapi seluruh masyarakat di kedua belah pihak yang sedang berkonflik,” kata Aris Mustamin, Selasa (26/5/15).
Sementara, Kapolres Luwu Utara, AKBP. Muhammad Endro, mengatakan bahwa dirinya sangat cinta Luwu Utara walau baru sebulan lamanya bertugas. Menurutnya Luwu Utara ini merupakan surganya Sulsel yang harus dijaga dengan baik, termasuk didalamnya adalah kemanannya.
“Mari kita jaga Lutra ini agar tetap damai, saya cinta Lutra, disini sangat kaya akan sumberdaya alamnya, akan tetapi selain kapurung ternyata Papporo juga terkenal di Lutra ini”.
“Saya berharap kedepan papporo ini dihilangkan. Saya sudah keluarkan maklumat agar seluruh kampung atau desa agar segera menyerahkan baik-baik semua senjata rakitannya, Jika tidak diserahkan kami akan tindak tegas,” tutur Endro.
Dia mencontohkan yang sudah dilakukan beberapa hari yang lalu telah mengamankan seorang kepala dusun Salulemo bersama 20 orang masyarakatnya. Karena kepala dusun tersebut mencoba melakukan propokasi melalui Pesan singkat SMS untuk membunyikan papporo.
“Baru-baru ini saya sudah mengamankan seorang kepala dusun Salulemo karena pempropaganda masyarakat menggunakan papporo melalaui SMS, walaupun itu baru melalui SMS akan tetapi tetap saya tahan dan itu berat hukumannya. Olehnya itu jika ada kepala desa atau kepala dusun yang tidak kooperatif maka kami akan amankan, serta akan kami lakukan penggrebekan didesanya,” tuturnya.
Selain itu, Polres Lutra sudah membentuk tim sebanyak 15 orang tim khusus untuk menangani persoalan konflik. Jika tidak mau kooperatif tim itu akan turun dan melalukan tindakan tegas.
Senada, Ketua DPRD Lutra, Mahfud Yunus yang turut hadir pada pertemuan tersebut menginginkan agar semua persoalan segera dituntaskan apa lagi menjelang pilkada.
Dirinya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh kapolres baru dalam menyelesaiakan konflik. Menurutnya DPRD akan senantiasa bekerjasama dengan kepolisian dalam bentuk apapun sepanjang masyarakat betul betul menginginkan kedamaian.
“Kita sangat mengapresiasi apa yang suadah dilakukan pak kapolres, kita berharap kersamanya semua pihak. karena kita sudah mendengarkan bersama bahwa beliau ini lembut akan tetapi sangat tegas menindaki bagi siapa saja yang akan membuat onar,” tuturnya
Dari hasil pertemuan tersebut, DPRD bersama pemerintah berencana akan melakukan perdamain antara desa karondang dan desa munte yang rencananya dilakukan minggu depan.
Untuk itu masing-masing Kepala Desa segera membuat draf atau nota kesepakatan perdamaian yang selanjutnya nanti akan menjadi draf Perdes. Selain itu dari kesimpulan rapat yang dibacakan oleh Aris Mustamin, meminta kepada camat Tanalili memfasilitasi perdamaian tersebut. Serta Kepala desa dan tokoh nasyarakat mulai hari ini agar mensosialisasikan rencana perdamaian itu.
Reporter: Ai
Editor: Rival Pasau