Palopo, lagaligopos.com – Puluhan siswa yang tergabung dalam Forum Siswa Progresif Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Palopo, Jumat (12/07/2013).
Mereka menggugat jargon pendidikan gratis pasangan wali kota Palopo terpilih Judas Amir dan Ahmad Syarifuddin.
Karena hingga saat ini masih ditemukan di beberapa sekolah di Kota Palopo adanya pungutan liar (pungli) mulai dari istilah uang baju, uang bangku, buku hingga uang komite yang nilainya disebut mencapai jutaan dari tingkat SD hingga SMA.
Di SDN 3 Surutanga misalnya setiap siswa dikenakan uang baju yang berkisar Rp 160.000 per siswa, di SMP ada pungutan senilai Rp 380.000 bagi siswa baru. Bahkan di SMA 6 Palopo total pungutan mencapai Rp 1.261.000, dan di SMA 2 Palopo uang buku paket hingga Rp 2.000.000 persiswa.
“Pungutan liar ini yang terkesan legal yang terjadi di sekolah negeri yang sudah mendapat berbagai macam bantuan dana dari pemerintah,” ujar Koordinator Aksi, Nevila.
Dalam tuntutannya, selain meminta pungutan itu segera dihapus, para siswa ini juga meminta agar kepala dinas pendidikan setempat dicopot. Mereka juga berharap dana komite sekolah-sekolah tersebut diaudit.
Sumber: Tribun-Timur