HUKUM

Takut OM, Bocah Ini Diduga Mengalami Pelecehan Seksual

MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Kondisi NA (8) yang menjalani perawatan intensif di RSUD Andi Jemma Masamba, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), cukup mengkuatirkan. Bocah yang takut mendengar kata om ini diduga mengalami pelecehan seksual sehingga mengalami trauma hebat dan kondisi kejiwaannya pun masih labil.

Saat ditemui, Senin (18/5/15), NA yang merupakan anak dari pasangan Suparmin dan Tenri Amrang ini, kelihatan ketakutan melihat pria dewasa dan hanya bisa menutup wajahnya menggunakan kain sarung.

Menurut Arianto, paman NA, kondisi bocah mengalami sakit pada kemaluan dan kondisi kejiwaanya mengalami trauma hebat dan itu terjadi sejak NA diambil orang tuanya dari rumah keluarganya yang berada di Kabupaten Luwu Timur.

“Setelah mendapat kabar bahwa NA lagi sakit, orang tuanya langsung menjemputnya dirumah tantenya di Malili. Setelah diperiksa di Puskesmas ternyata NA mengalami luka pada kemaluannya dan akhirnya dirujuk ke RSUD Andi Jemma ini karena NA juga mengalami trauma. Ia takut bila mendengar kata Om dan takut melihat tentara,” kata Arianto warga Dusun Rampoang, Desa Takalala, Kecamatan Malangke.

Arianto menambahkan,  sebelumnya NA dulunya ikut tinggal bersama dirinya di Malili. Namun setelah kembali ke Malangke, NA terpaksa ikut neneknya dan tak lama kemudian tinggal bersama tantenya yang bersuamikan anggota Koramil di Lutim.

“Sampai sekarang kami belum mengetahui penyebab luka pada kemaluan anak kami ini. Ketika keluarga berusaha menanyakan ke NA, ia hanya menangis dan ketakutan. Tapi masalah ini keluarga telah melaporkannya ke Polisi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Andi Djemma, Drg. Marhani Khatma Mars, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi yang dialami NA selain trauma berat juga ditemukan luka pada bagian kelamin.

“Sesuai hasil pemeriksaan dari Unit Gawat Darurat (UGD), ada keluhan pada bagian kemaluannya. Namun ini masih hasil diagnosa sementara karena masih belum bisa di lakukan pemeriksaan dokter karena NA masih trauma. Sekarang ini kita hanya memberikan obat untuk pencegahan infeksi dan penghilang rasa sakit,” kata Marhani.

Sementara itu, Legislator PAN, Karimuddin yang membesuk korban mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi NA, ia berharap masalah yang menimpah NA dapat ditangani oleh Komisi Perlindungan Anak dan diusut pihak kepolisian.

“Kasian sekali kondisinya. Awalnya dia tidak mau melihat kami karena mendengar kata panggilan om, hal ini jelas menimbulkan pertanyaan besar, kenapa sampai dia takut mendengar kata panggilan om. Ini ada dugaan pelecehan seksual dan ini harus segera diusut dan tindaki siapapun pelaku pencabulan,” ungkapnya.

Reporter: Ai

Editor: Rival Pasau

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top