BERITA PILIHAN

Kepala Desa Rompu Ini Mungkin yang Paling Sederhana di Indonesia

rumah kepala desa rompu, rusdi

MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Banyak hal yang berubah di desa sejak desa jadi prioritas pembangunan nasional. Banyak perubahan positif terlihat, tapi juga tidak sedikit perubahan negatif.

Besarnya kucuran dana desa yang diharap mampu membawa desa kegerbang kemakmuran justru yang terjadi mala sebaliknya, banyak aparat desa yang memperkaya diri sendiri, hidup mewah seperti pejabat berpangkat tinggi.

Berbeda dengan kebanyakan kepala desa, Rusdi, Kepala Desa Rompu, Kecamatan Masamba memilih tetap biasa-biasa saja. Pola pikirnya yang maju membuatnya lebih memikirkan kemajuan desanya ketimbang menjadi “borjuis imut-imut” dikampung. Mungkin Rusdi adalah Kapala Desa paling Sederhana di Indonesia.

“Sebenarnya kalau hanya dari gaji pokok, tidak mungkin kepala desa bisa hidup semewah itu. Kita berpikir positif saja, mungkin kepala desa yang seperti itu punya sumber usaha lain,” ujar mantan Ketua BEM IAIN Palopo itu kepada Lagaligopos, Selasa (29/8/2017).

Dia menilai tujuan kepala desa bukan untuk bermewah-mewahan, tapi untuk sedekat mungkin dengan masyarakat. “Kemewahan itu membuat kita berjarak dengan orang kebanyakan,” katanya.

Dari pengakuan teman-temannya, Rusdi kerap menyumbangkan gajinya untuk berbagai kegiatan pemuda di desanya. Anak kedua dari tiga bersaudara ini sering juga memanggil pihak-pihak dari luar yang dia anggap kompeten untuk mendiskusikan ide-ide pembangunan yang mungkin bisa diaplikasikan di desanya.

Kepada Desa Rompu, Rusdi melakukan pengkaderan pemuda didesanya tahun lalu

Awalnya dia tidak berpikir ingin jadi kepada desa. “Saat itu saya baru lulus sarjana, selain masih terlalu muda saya memang tidak pernah memikirkan untuk jadi kepala desa,” katanya.

Namun takdir berkata lain, situasi yang terjadi di desanya membuatnya didorong oleh masyarakat agar maju menjadi kepala desa.

Saat itu, desa Rompu adalah salah satu wilayah di kecamatan Masamba yang intensitas konfliknya paling tinggi. “Hampir semua desa tetangga bermusuhan dengan pemuda dari desa Rompu,” ujarnya.

Karena itu, tokoh masyarakat memandang bahwa untuk menyelesaikan perkelahian antar pemuda yang berlarut-larut, solusinya adalah mengangkat kepala desa dari kalangan anak muda. “yang paling tahu kemauan anak muda ya anak muda juga”.

Setahun lebih telah menjabat kepala desa, pria berusia 27 tahun ini terus berbenah menciptakan suasana kondusif di desanya. “Bisa dibilang intensitas konflik menurun drastis, tapi tetap masi ada. Yang penting anak-anak muda sudah bisa keluar kampung bergaul dengan pemuda tetangga desa”.

Menurutnya, yang membuat pemuda kerap berkonflik karena tidak tersedianya sarana aktualisasi diri. “Pemuda itu harus produktif, dibuat sibuk dengan kegiatan-kegiatan positif. Makanya saya menggalakkan pembinan pemuda dalam bidang olahraga,” tutupnya.

4 Comments

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top