OPINI, LAGALIGOPOS.COM – Pendidikan seksualitas memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi anak dan remaja dari kekerasan seksual. Dengan pemahaman yang baik tentang tubuh, hubungan interpersonal, dan batasan pribadi, mereka dapat menghindari situasi berbahaya dan menghormati diri sendiri serta orang lain. Dalam essay ini, akan dibahas mengenai urgensi pendidikan seksualitas sebagai langkah preventif terhadap kekerasan seksual.
Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sedini mungkin kepada anak mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-perilaku yang be risiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang.
Kekerasan seksual pada anak usia dini beberapa tahun belakangan ini semakin marak terjadi sehingga membuat miris bagi orang tua, pendidik, maupun praktisi pendidikan, karena hal tersebut pasti akan berdampak bagi masa depan anak. Hal tersebut disebabkan pola asuh orang tua yang belum tepat. Di samping itu anak korban perceraian serta orang tua yang meninggalkan anak juga menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak. Tak hanya itu, orang tua yang belum matang akibat pernikahan dini juga berpotensi menciptakan kekerasan pada anak. Semua itu didasarkan pada minimnya pemahaman parenting mengenai pendidikan seksual pada anak.
Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sedini mungkin kepada anak mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-perilaku yang berisiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang.
Pendidikan seksual sangat penting bagi anak karena hal tersebut merupakan proses pengajaran dan pembelajaran yang difokuskan pada pengajaran dan pembelajaran berbasis kurikulum tentang aspek kognitif, emosional, fisik dan sosial seksualitas. Tujuan pendidikan seksual untuk membekali dan menyadarkan anak pentingnya menjaga kesehatan, kesejahteraan dan martabat mereka dengan cara penanaman perlindungan diri dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang baik. Di era digital yang serba teknologi canggih seperti saat ini, anak dengan cepat dan bebas dapat mengakses media di berbagai aplikasi tanpa bimbingan orang tua atau pun pendidik yang tanpa kita sadari dan ketahui mayoritas aplikasi tersebut terdapat iklan-iklan yang belum cukup umur yang dapat anak lihat setiap membuka aplikasi. Oleh karena itu penting pendidikan seks untuk anak mengenai pengetahuan dan pembelajaran diberikan sedini mungkin.
Pendidikan seksualitas adalah komponen penting dalam pembangunan individu yang sehat dan berdaya. Di tengah meningkatnya kasus kekerasan pada anak remaja, pendidikan seksualitas memainkan peran kunci dalam pencegahan dan perlindungan terhadap mereka. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi mengapa pendidikan seksualitas sangat penting dalam upaya mencegah kekerasan pada anak remaja.
Salah satu alasan utama mengapa pendidikan seksualitas penting adalah untuk memberikan anak remaja informasi yang akurat tentang tubuh, reproduksi, hubungan, dan seksualitas. Dengan pemahaman yang baik tentang topik ini, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang tubuh mereka, hubungan mereka, dan perilaku seksual mereka. Ketika anak-anak remaja memiliki pengetahuan yang kuat tentang hak-hak mereka dan batasan-batasan yang sehat dalam hubungan, mereka lebih mungkin untuk mengidentifikasi perilaku kekerasan dan menghindarinya.
Pendidikan seksualitas juga membantu anak remaja mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan memahami pentingnya batasan pribadi. Mereka belajar bagaimana berbicara dengan jujur tentang perasaan dan kebutuhan mereka dalam konteks hubungan interpersonal, serta bagaimana menghormati batasan pribadi orang lain. Dengan demikian, mereka dapat lebih mampu mengenali tanda-tanda kekerasan atau penyalahgunaan dalam hubungan dan meminta bantuan jika diperlukan.
Pendidikan seksualitas juga membantu mengatasi mitos dan stigma yang terkait dengan kekerasan seksual. Dengan mempelajari tentang konsep persetujuan, batasan-batasan yang sehat dalam hubungan, dan hak-hak individu, anak remaja dapat memahami bahwa kekerasan seksual tidak pernah benar atau dapat dibenarkan. Mereka juga belajar bahwa korban tidak boleh disalahkan atas tindakan kekerasan yang mereka alami, dan bahwa mereka memiliki hak untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
Pendidikan seksualitas membantu memperkuat pemahaman tentang pentingnya persetujuan dalam semua bentuk hubungan. Anak-anak remaja diajarkan bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada persetujuan yang jelas dan saling setuju dari semua pihak yang terlibat. Mereka juga belajar bagaimana mengenali tanda-tanda persetujuan atau ketidaksetujuan dalam interaksi mereka dengan orang lain. Dengan demikian, mereka dapat memahami bahwa kekerasan seksual adalah pelanggaran terhadap hak-hak individu dan tidak boleh ditoleransi dalam masyarakat.
Pendidikan seksualitas juga mempersiapkan anak-anak remaja untuk menanggapi kekerasan dengan bijaksana dan efektif. Mereka belajar tentang sumber daya dan layanan yang tersedia bagi korban kekerasan, serta bagaimana mencari bantuan jika mereka atau seseorang yang mereka kenal mengalami kekerasan. Mereka juga diajarkan keterampilan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang dapat membantu mereka mengatasi situasi yang sulit atau berbahaya.
Pendidikan seksualitas menciptakan ruang yang aman untuk anak remaja untuk mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang seksualitas dan hubungan. Ini membantu mengurangi rasa malu atau ketidaknyamanan yang mungkin mereka rasakan dalam berbicara tentang topik yang sensitif, dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dukungan yang mereka butuhkan.
Dalam upaya mencegah kekerasan pada anak remaja, pendidikan seksualitas memainkan peran yang krusial. Dengan memberikan informasi yang akurat, mengajarkan keterampilan komunikasi yang sehat, mengatasi mitos dan stigma, mendorong pemahaman tentang persetujuan dan batasan, mempersiapkan mereka untuk menanggapi kekerasan dengan bijaksana, dan menyediakan ruang aman untuk diskusi terbuka, pendidikan seksualitas membantu melindungi anak remaja dari berbagai bentuk kekerasan dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan berdaya. Oleh karena itu, integrasi pendidikan seksualitas yang komprehensif dan berbasis hak asasi manusia dalam kurikulum sekolah dan program pendidikan merupakan langkah penting dalam memastikan kesejahteraan anak remaja.
Oleh: Meylani, Mahasiswa Komunikasi IAIN Palopo