Makassar, Lagaligopos.com – Ratusan Mahasiswa Luwu Raya yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Pemerhati Tana Luwu (Formatur), Senin (9/6/14), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Polda Sul-selbar. Pengunjuk rasa ini mempertanyakan kinerja Pemerintah dan aparat keamanan Luwu Utara dalam menangani berbagai pertikaaian antar kampung yang sering melanda daerah itu.
Setelah menyampaikan orasinya, aspirasi mahasiswa di terima oleh Kepala sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polda Sul-selbar AKBP Muh, Arifin.
Muh. Arifin mengaku akan segera menindak lanjuti aspirasi Mahasiswa itu dengan segera menyampaikan aspirasi itu kepada Pimpinannya.
Adapaun tuntutan Mahasiswa antara lain; mendesak kepada Kapolda SulselBar agar mencopot Kapolres Luwu Utara karena di nilai tidak mampu menciptakan rasa aman bagi masyarakat Luwu Utara.
Lebih lanjut, mahasiswa juga mendesak Kapolda agar memberi perhatian lebih terhadap konflik antar kampung di Luwu Utara dan melakukan penegakkan supermasi hukum secara objektif dan mendesak kepada kapolda agar melakukan peningkatan early warning terhadap anggotanya, khususnya fungsi intelejen, dan babinkantibmas.
Sementara itu, Kabid Humas Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara (PP-PEMILAR) Zulfikar kepada Awak media mengungkapkan bahwa konflik yang berlarut-larut itu telah merusak tatanan sosial budaya serta mengancam pemerosotan potensi generasi muda.
“Konflik antar kampung di Luwu Utara bukanlah hal baru, harusnaya personifikasi Pemerintah daerah dan aparat keamanan selaku perpanjangan tangan dari negara memperlihatkan perannya, bukan terkesan kehabisan akal, ogah-ogahan dan melakukan pembiaran. Daerah kami sangat merugi dan mengalami kemunduran gara-gara ini.” ucap mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 45 itu.
Reporter: RPB Editor: AS