MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – 14 hari pasca bencana banjir bandang yang menyapu Luwu Utara, bayi-bayi masih tidur beralaskan tikar di atas tanah.
Hal ini membuat relawan Sivonesia dari Desa Bonelemo membuat tempat tidur khusus untuk bayi di tempat pengungsian.
Baca Juga: Relawan Sivonesia Buat Kebun Sayur di Lokasi Banjir Luwu Utara
Memang dalam standar internasional penanganan korban pasca bencana, bayi termasuk dalam kategori yang memerlukan perlakuan khusus.
Memanfaatkan kayu yang terbawa arus bajir, Minggu (26/7/2020) para relawan bersama warga Desa Meli membuat papan dan balok. Lalu diangkut ke lokasi pengungsian Meli untuk dibuat tempat tidur.
Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Meli, Ini Kata Bupati Indah
Karena cuaca tidak mendukung, dari target 27 yang akan dibuat hanya 10 selesai dan langsung diserahkan ke tenda tenda dimana ada bayi dengan umur 0-1 Tahun.
Kepala Desa Bonelemo, Baso SH, menyebutkan ada sekitar seratusan anak-anak umur 1- 5 tahun, sementara ada 27 yang berumur dibawah satu tahun.
Baca Juga: Masamba Alami Banjir Terparah Sepajang Sejarah
“Semalam kami rapat, bersama beberapa warga Meli dan para relawan. saya sampaikan tidak boleh ada bayi yang tidur beralas tikar diatas tanah. Karena hujan saat mengambil bahan, bahan yang ada hanya cukup untuk 10 bayi,” ungkapnya.
“Meskipun belum cukup, tidak sesuai target, namun mereka sudah bekerja agar anak anak mereka tumbuh dewasa dalam dekapan ibunya,” lanjutnya.
Baca Juga: Banjir Luwu Utara Jadi Panggung Politik Pilkada
Setelah selesai pembuatan, para relawan langsung membagikan tempat tidur bayi kebeberapa tenda yang telah terdata.
“Kita berharap apa yang kita lakukan bisa memberi pengaruh bagi orang lain, jika masuk kelokasi pengungsian bisa meyediakan tempat tidur bagi bayi diabawah umur 1 tahun,” tutup Baso. (Hjr)