MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Jumlah korban jiwa bencana banjir di Kabupaten Luwu utara sebanyak 36 orang, sedangkan jumlah pengungsi tercatat 3,627 Kepala Keluarga atau 14.483 jiwa.
Data tersebut berdasarkan laporan Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara per hari ini, Jumat (17/7/2020).
Jumlah ini belum termasuk mereka yang mengungsi di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lapangan.
Sementara itu, korban yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian sebanyak 16 orang.
Baca Juga: BPBD Luwu Utara Perkirakan ada Ratusan Orang Belum Ditemukan
BPBD setempat mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak berupa air bersih, obat-obatan, pakain dalam wanita, popok balita dan lansia, selimut, sarung, peralatan pembersih rumah, family kits dan masker.
Dikutip dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pendataan sementara untuk kerugian material bangunan hingga hari ini mencakup rumah terdampak 4.202 unit, mikro usaha 61, tempat ibadah 13, sekolah 9, kantor pemerintah 8, fasilitas kesehatan 3, fasilitas umum 2 dan pasar traditional 1.
Baca Juga: Tersangkut di Pohon Pisang, Bocah 4 Tahun ini Selamat dari Amuk Banjir
Sedangkan kerugian infrastruktur meliputi jalan terdampak sepanjang 12.8 km, jembatan 9 unit, pipa air bersih 100 m, bending irigasi 2 unit. Akses beberapa jalan poros, seperti Masamba – Baebunta dan jalan di Kecamatan Sabbang menuju Desa Malimbu masih tertimbun lumpur dan hanya dapat dilalui roda dua.
Kerusakan jaringan pipa air bersih PDAM mengakibatkan suplai air sulit bahkan PDAM masih belum beroperasi. Pada infrastruktur jaringan listrik belum semua beroperasi, terdapat beberapa titik masih padam. Sedangkan jaringan komunikasi belum stabil.
Baca Juga: BNPB Sebut Pembukaan Lahan Sawit di Hulu Penyebab Bencana Banjir Luwu Utara
Banjir juga merusak lahan produktif berupa lahan pertanian dan persawahan seluas 460 hektar.
Sementara itu, dalam upaya penanganan darurat Tim Reaksi Cepat BPBD masih melakukan kaji cepat kebutuhan di lokasi yang terisolir. BPBD juga menerjunkan alat berat untuk membersihkan material lumpur, khususnya di akses jalan sehingga dapat mempermudah distribusi bantuan dan mobilitas warga.
Baca Juga: Ini Instruksi Jokowi untuk Penanggulangan Banjir Luwu Utara
Pemerintah daerah setempat masih terkendala alat berat untuk pembersihan material lumpur maupun kendaraan operasional untuk mendistribusikan bantuan logistik dan pengerahan sukarelawan. Pantuan di lapangan, banyak akses jalan yang masih belum dapat dilalui oleh kendaraan. (**)