EDITORIAL

Surat IAS tak Mampu Jegal Ichsan

MAKASSAR, LAGALIGOPOS.COM – Majelis tinggi Partai Demokrat telah memutuskan mendukung pasangan Ichsan Yasin Limpo dan Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) pada Pilgub Sulsel tahun depan.

Hal ini sekaligus menjawab teka-teki dimana partai berlambang mercy itu akan berlabuh di pilgub Sulsel. Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai spekulasi mewarnai pemberitaan di sejumlah media.

Awalnya, Demokrat diperkirakan mengusung Agus Nu’mang. Asumsinya, Wakil Gubernur petahana itu akan bertandem dengan Aliyah Mustika, anggota DPR RI Fraksi Demokrat yang juga istri dari mantan ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin.

Baca: Simposium Demokrat Sebenarnya Untuk Apa?

Partai Demokrat kemudian menggelar simposium untuk menjaring calon pemimpin di Sulsel. Bakal calon gubernur ambil bagian dalam kegiatan ini diantaranya Nurdin Abdullah, Tanribali Lamo, Aliyah Mustika, Agus Nu’mang, Andi Nurpati dan Abdul Rivai Ras.

Belakangan, Sekertaris Jenderal DPP Demokrat Hinca Pandjaitan malah menerbitkan surat tugas kepada calon yang tak mengikuti proses simposium, Ichsan Yasin Limpo. Tak ayal, langkah ini menuai cibiran dari publik, khususnya pendukung calon yang mengikuti simposium itu.

Bro Rivai, begitu Abdul Rivai Ras kerap disapa, juga bereaksi. Ia terang-terangan menyebut keputusan DPP Demorat itu tidak sah.

Baca: Rivai Sebut Demokrat Akan Tinjau Ulang Surat Tugas ke IYL-Cakka

Menurutnya, keputusan partai besutan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) itu telah melanggar AD/ART Partai pasal 20‎ bahwa setiap keputusan strategis termasuk keputusan terkait calon gubernur dan wakil gubernur adalah wewenang Majelis Tinggi DPP Demokrat.‎

Kritikan juga datang dari Agus Arifin Nu’mang. “Itulah realitas politik, walaupun kami sudah berusaha dengan upaya maksimal. Mengikuti seluruh rangkaian proses mulai dari pendaftaran, termasuk komunikasi politik dari tingkat bawah hingga ke pusat,” kata Agus kala itu.

Komentar politisi senior Partai Demokrat, Andi Nurpati semakin membuat publik berspekulasi. Mantan komisioner KPU itu berujar surat tugas yang diberikan ke Ichsan YL itu belum pasti.

“Surat tugas itu diberikan kesempatan kepada kandidat untuk membuka koalisi dengan partai lain. Jadi Demokrat ke IYL ini belum pasti, dan ingat perjuangan belum berakhir,” ujar Andi Nurpati.

Puncaknya, Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin  menulis surat kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Aco menuangkan kekecewaannya atas keputusan Partai Demokrat  yang lebih memilih mengusung Ichsan.

Bahkan, dalam surat tersebut, Aco’, panggilan akrab Ilham, mengungkap sebuah fakta mengejutkan. Ia menuding adik kandung Syahrul Yasin Limpo sebagai lawan politik yang selalu mengkerdilkan Partai Demokrat.

IAS juga menyebut Ichsan sebagai otak hingga ia disangkutkan dengan kasus korupsi untuk menghancurkan citra Partai Demokrat sekaligus mematikan karier politiknya.

“Demi menjaga marwah dan citra partai dan untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan, kami berharap Partai Demokrat akan mendukung kandidat di Pilgub Sulsel 2018 dari mereka yang sudah mengikuti tahapan secara utuh,” tulis Aco dalam surat itu.

Baca: Terkait Dukungan Demokrat ke IYL, IAS Surati SBY

Namun rupanya surat itu tak bertuah. SBY tidak mengindahkan dan mempertimbangkan pernyataan tertulis Aco tersebut. Di Puri Cikeas hari ini, Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matullah dipanggil masuk ke perpustakaan pribadi SBY.

Baca: SBY Teken Rekomendasi, IYL-Cakka Fix Kendarai Demokrat

“Majelis Tinggi yang dipimpin langsung oleh Pak SBY telah memutuskan secara bulat dan sah mengusung paket IYL-Cakka pada Pilgub Sulsel 2018 setelah mengklarifikasi sejumlah hal yang berkembang sekaitan Pilgub Sulsel,” ungkap Ni’matullah.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top